Minggu, 30 Juni 2013

Tips Lindungi Perangkat Android dari Malware

INILAH.COM, Jakarta - Sudah menjadi rahasia umum jika sistem operasi Android tergolong rentan terserang program jahat (malware). Ini karena kebijakan Google cenderung terbuka pada Play Store dalam menyeleksi aplikasi yang masuk.
Kebijakan yang diterapkan Google ini tentu saja berbeda dengan kebijakan Apple di App Store yang memberlakukan sistem sangat ketat dalam proses masuknya sebuah aplikasi ke App App Store hingga bisa diunduholeh pengguna.
Munculnya peringatan dari Internet Crime Complaint Center (IC3), divisi di bawah Biro Investigasi Federal AS FBI pada bulan lalu, bisa jadi merupakan teguran bagi para pengguna perangkat Android untuk lebih berhati-hati dalam memilih aplikasi.
Berikut kami paparkan sejumlah tips yang diharapkan bisa melindungi perangkat Android Anda dari serangan malware:
1. Saat membeli smartphone atau tablet, Anda perlu mengetahui fitur-fitur dari perangkat itu, termasuk default setting. Anda tidak perlu mematikan semua fitur di perangkat Android demi meminimalkan serangan malware.
2. Tergantung dari tipe perangkat yang Anda pakai, ada versi OS (sistem operasi) yang menyediakan encryption. Enkripsi itu bisa Anda pakai melindungi data pribadi jika suatu ketika perangkat Android hilang atau dicuri.
3. Dengan terus berkembangnya pasar aplikasi perangkat mobile, Anda perlu membaca terlebih dahulu review dari aplikasi yang akan Anda unduh, baik dari pihak pengembangnya maupun review dari komunitas.
4. Pelajari dan mengerti permissions yang ada dalam aplikasi yang muncul saat Anda akan mengunduhnya.
5. Anda perlu memproteksi perangkat Android Anda dengan menggunakan passcode. Cara ini merupakan langkah paling dasar untuk memberikan pengamanan pada ponsel Anda.
Selain passcode, Anda juga perlu mengaktifkan fitur screen lock setelah beberapa menit dalam mode tidak aktif.
6. Gunakan aplikasi anti-malware atau anti-virus untuk perangkat Android yang Anda pakai. Carilah aplikasi anti-virus yang mampu membantu melindungi perangkat Android Anda dari malware.
7. Waspadalah dengan aplikasi yang mengaktifkan Geo-location. Aplikasi semacam itu akan mampu melacak lokasi keberadaan Anda.
Aplikasi ini bisa saja merupakan sarana pemasaran bagi perusahaan, namun sangat mungkin dimanfaatkan oleh pihak lain untuk mengikuti keberadaan Anda untuk keperluan jahat.
8. Jailbreak atau rooting Android dipakai untuk menerobos sejumlah batasan yang diberikan vendor atau opsel dalam Android. Dengan rooting maka Anda akan bisa mengontrol semua bagian di perangkat Android yang Anda pakai.
Meski demikian, perlu diingat bahwa rooting seringkali mengorbankan security dan meningkatkan kemungkinan masuknya malware ke Android.
Saat aplikasi dijalankan dalam level 'unrestricted' atau 'system' dalam rooted Android, artinya Anda memberikan izin pada aplikasi yang dimaksud untuk mengontrol semua bagian dari perangkat Android tersebut.
9. Jangan pernah menghubungkan perangkat Android ke WiFi yang tidak Anda kenali. Jaringan WiFi yang tidak Anda kenal bisa saja merupakan cara licik untuk mengakses perangkat Andrioid Anda.
Cara itu dipakai untuk mendapatkan informasi yang tertransfer antara perangkat Android yang Anda pakai dan server.
10. Jika Anda memutuskan menjual perangkat Android yang Anda pakai saat ini, pastikan Anda terlebih dahulu melakukan wipe atau reset to factory default. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya data pribadi yang tertinggal dalam perangkat.
11. Perangkat Android membutuhkan update untuk bisa menjalankan aplikasi dan firmware.Jika Anda menolak update ini maka risiko terkena aksi peretasan akan semakin tinggi ketimbang perangkat yang menerima update resmi.
12. Hindari mengklik link atau download software dari sumber yang tidak Anda kenal.
13. Atur tindakan pencegahan dalam setting koneksi internet seperti yang Anda lakukan pada komputer. [mor]

Debut Guardiola, Munchen Menang 15-1

INILAH.COM, Munchen - Tanda-tanda sukses Bayern Munchen bersama Josep Guardiola langsung terlihat pada pertandingan perdana Die Roten bersama pelatih barunya itu. Lawan tanding dihajar 15-1.
Dalam pertandingan uji coba hari Sabtu (29/6/13) tersebut, Munchen menang telak 15-1. Lawan yang dihadapi adalah klub amatir, Wildenau, yang pemainnya berasal dari fan club Munchen sendiri.
Guardiola memanfaatkan laga tersebut melihat kemampuan tiap-tiap pemain usai berakhirnya musim liga, serta memberi kesempatan bagi sejumlah pemain muda Die Roten unjuk kebolehan.
Pada babak pertama, Munchen unggul 3-0 lewat sumbangan gol Thomas Muller, serta dua gol lainnya disumbang pemain muda potensial Oliver Markoutz dan Vladimir Rankovic.
Dibabak kedua, Guardiola yang menurunkan hampir sebagian besar pemain mudanya sangat terkesan dengan penampilan mereka. Tercatat 12 gol tercipta di babak kedua, masing-masing dicetak oleh punggawa timnas Jerman U-19 Patrick Weihrauch empat gol, Julian Green (3), Mitchell Weiser dan Toni Kroos masing-masing menyumbang satu gol. Sementara pemain senior Franck Ribery memberikan dua gol,
Laga eksebisi tersebut menjadi laga perdana bagi Toni Kross setelah playmaker andalan Munchen ini harus absen sejak akhir musim lalu karena mengalami cidera.
Munchen akan melakoni laga pembuka Bundesliga musim 2013-14 pada 9 Agustus mendatang dengan menjamu Borussia Monchengladbach di Allianz Arena.

"Erick Thohir Harus Hormati Inter Milan!"

INILAH.COM, Milan - Erick Thohir dikabarkan hampir menyetujui untuk membeli 40 persen saham Inter Milan. Terkait hal itu, pengusaha asal Indonesia itu diminta menghormati Nerazzurri.

Proses negosiasi antara Thohir dan Presiden Massimo Moratti terus berlanjut. Awalnya, Thohir menginginkan membeli 80 sampai 100 persen saham Inter dengan nilai tawaran mencapai 250 hingga 300 juta Euro (2,8-3,2 triliun Rupiah).

Namun, Moratti bergeming dan hanya bersedia melepas 30-40 persen saham Inter. Saat ini, proses negosiasi masih berlangsung. Moratti mengungkapkan bahwa negosiasi tersebut berlangsung secara positif
"Inter Milan didirikan pada 1908. Kami telah meilahn direktur dan pemain lokal pindah ke klub lain. Lahir di Milan tak menjamin Anda memiliki kesetiaan," tegas aktor dan putra mantan pemain Inter, Gianfelice Facchetti.

"Investasi ini adalah untuk mencari keuntungan, tapi Anda juga harus menghormati klub. Anda tak boleh kehilangan pandangan global," ia menyambung.

Aktor kelahiran 28 Agustus 1974 itu juga memiliki pesan penting bagi Thohir. "Anda harus terus berkomunikasi dengan fans di Stadion dan mencegah membuat janji-janji palsu."

sumber
http://bola.inilah.com/read/detail/2005285/erick-thohir-harus-hormati-inter-milan#.UdDNTDtgd4w

Bungkam Spanyol, Brasil Juara Piala Konfederasi

INILAH.COM, Rio de Janeiro – Tuan rumah Brasil akhirnya mampu merengkuh gelar Piala Konfederasi 2013 setelah menang telak 3-0 atas juara dunia 2010 Spanyol dalam laga final Piala Konfederasi 2013 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Senin (1/7/2013) pagi WIB.

Kemenangan ini sekaligus menjadikan gelar keempat Brasil di ajang Piala Konfederasi serta ketiga berturut-turut setelah sebelumnya mampu menjuarainya di tahun 2005 dan 2009.

Berambisi mengukir rekor dengan menjuarai Piala Konfederasi tiga kali bertuturt-turut, Brasil tampil dengan the winning team. Untuk meredam keagresifan pemain-pemain 
Spanyo, pelatih Luis Felipe Scolari menerapkan formasi 4-3-3. Menumpuk empat bek, Marcelo, David Luiz, Thiago Silva serta Dani Alves diharapkan mampu mematikan pergerakan-pergerakan ujung tombak La Furia Roja. Di lini tengah Selecao, Scolari masih mempercayakan kepada Luiz Gustavo, Paulinho serta Oscar. Lini serang, Brasil menggunakan tiga penyerang sekaligus yaitu Neymar, Hulk dan Fred.

Di kubu tim matador, meskipun masih dibayangi kelelahan, Del Bosque tetap menurunkan tim yang sama kala Spanyol mengalahkan Italia di babak semifinal. Dengan kuartet pertahanan Arbeloa, Sergio Ramos, Pique serta Jordi Alba. Lapangan tengah La Furia Rojas masih dikawal trio Barcelona Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan Sergio Busquets. Bosque kembali menurunkan Fernando Torres, Juan Mata serta Pedro Rodriguez bersamaan di pertandingan ini.

Jalannya Pertadingan:

Pertandingan final Piala Konfederasi 2013 mempertemukan tuan rumah Brasil dan Spanyol. Tuan rumah Brasil yang tampil didepan 90 ribu pasang mata pendukung yang memadati Stadion Maracana langsung unggul cepat dimenit ke-2. Memanfaatkan kemelut didepan gawang Spanyol setelah menerima umpan dari Hulk. Fred dengan sontekannya berhasil menaklukkan Casillas. Brasil 1-0 Spanyol.

Gol cepat Brasil terbukti ampuh memberikan Shock teraphy bagi tim Matador. Spanyol kehilangan bentuk permainan, pertandingan lebih dikuasai Brasil. Pressing ketat yang dilakukan Selecao menyulitkan pemain Spanyol melakukan penetrasi lebih dalam ke kotak pinalti Brasil.

Sebaliknya, Brasil mengancam gawang Casillas melalui usaha Paulinho dimenit 12, tendangan Chipnya masih bisa diamankan Casillas, amanlah gawang Spanyol.

Memasuki menit 14 pertandingan mulai panas. Spanyol yang semakin tertekan dengan serangan bertubi-tubi Brasil kerap melakukan pelanggaran keras kepada Neymar dan juga Fred.

Brasil kembali mengancam lewat aksi Fred. Menit ke 32, mendapatkan umpan matang Neymar, Fred yang berdiri bebas berhasil melepaskan tendangan keras, saying bola sepakannya berhasil dimentahkan Casillas.

Satu menit berselang, Fred lagi-lagi menebar ancaman. Tandukannya memanfaatkan umpan tendangan sudut masih melebar beberapa centi dari gawang Spanyol.

Peluang terbaik Spanyol didapat di menit 40, Pedro yang lolos dari jebakan offside langsung berhadapan satu lawan satu dengan Julio Cesar, bola sepakan Pedro berhasil melewati Cesar namun berkat kesigapan David Luiz melakukan penyelamatan gemilang bola gagal melewati garis gawang.

Empat menit berselang, tim Samba menggandakan keunggulan lewat aksi brilian Neymar. Bekerjasa dengan Oscar, Neymar yang merangsek sisi kanan pertahanan Spanyol melepaskan sepakan kaki kiri keras ke pojok kanan atas gawang tanpa mampu dijangkau Casillas. 2-0 untuk keunggulan Brasil.

Hingga turun minum, tak ada lagi gol tambahan. Brasil menutup babak pertama dengan skor 2-0. 

Babak kedua baru berjalan dua menit, Brasil kembali memperbesar keunggulan. Lagi-lagi melalui aksi Fred. Memanfaatkan umpan diagonal Paulinho dari sisi kanan dan gerak tipu Neymar, Fred melepaskan tendangan yang tidak mampu diantisipasi dengan baik oleh Casillas. Bola sempat tertepis, namun tetap tidak merubah arah bola. Brasil 3-0 Spanyol.

Tertinggal tiga gol, Del Bosque memasukan Jesus Navas menggantikan Juan Mata guna menambah daya serang Spayol. Pergantian ini tak salah, Navas yang beroperasi di sisi kanan kerap menjadi ancaman pertahanan Brasil. Hasilnya, penetrasi Navas berbuah hadiah penalti setelah dirinya diganjal Marcelo di area terlarang menit 53.

Sergio Ramos yang maju sebagai algojo gagal menunaikan tugasnya, sepakannya di menit 54 menyamping tipis dari gawang Brasil. Spanyol gagal memperkecil kekalahan.

Tentu saja kegagalan Ramos mengeksekusi penalti semakin memperberat langkah Spanyol, apalagi Spanyol harus bermain dengan 10 orang sejak menit 66 setelah Gerrard Pique diusir keluar lapangan akibat melanggar Neymar.

Neymar mengancam gawang Casillas melalui eksekusi tendangan bebasnya di menit 70, saying tendangannya melambung tipis di atas mistar.

Spanyol yang hanya sesekali melancarkan serangan mendapat peluang emas melalui aksi Pedro menit 80. Namun kesigapan Cesar di bawah mistar mampu mementahakan tembakan pemain Barcelona itu.

David Villa yang masuk menggantikan Fernando Torres sempat membahayakan gawang Cesar. Mendapatkan umpan silang dari Jesus Navas, Villa melepaskan tendangan melengkung. Namun masih bisa dihalau oleh Julio Cesar.

Disisa waktu yang ada, tak ada lagi gol yang tercipta. Skor 3-0 bertahan hingga laga usai.

Dengan kemenangan ini, Brasil sukses membuat rekor hattrick juara Piala Konfederasi setelah menjuarainya pada 2005 dan 2009 silam.

Susunan Pemain:

Brasil (4-3-3): Julio Cesar; Marcelo, David Luiz, Thiago Silva, Dani Alves; Luiz Gustavo, Paulinho, Oscar; Neymar ,Fred (Jo 80’), Hulk (Jadson 73’). Pelatih: Luis Felipe Scolari.

Spanyol (4-3-3): Iker Casillas; Alvaro Arbeloa (Cesar Azpilicueta 46’), Sergio Ramos , Gerrard Piqu, Jordi Alba; Xavi Hernadez, Sergio Busquets, Andres Iniesta; Pedro Rodriguez, Fernando Torres (David Villa 59’), Juan Mata (Jesus Navas 52’). Pelatih: Vicente del Bosque

sumber:
http://bola.inilah.com/read/detail/2005391/bungkam-spanyol-brasil-juara-piala-konfederasi

Daftarkan Nomor IMEI Ponsel Anda! Atau Tak Dapat Sinyal dari Operator


Bagi para pengguna ponsel, sepertinya kabar terbaru ini patut disimak. Yup, seperti dilansir situs berita detik..com, pemerintah dikabarkan tengah menyiapkan kebijakan baru terkait upaya memusnahkan ponsel ilegal di Indonesia.

Rencananya, untuk membasmi beredarnya ponsel illegal, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informasi serta para operator. Kabarnya langkah yang akan ditempuh adalah dengan mengimplementasikan IMEI.

"Kita hari Rabu nanti akan ada pertemuan dengan CEO para operator untuk membicarakan kebijakan yang akan mengimplementasikan bagaimana caranya menghidupkan IMEI dan operator. Kita juga akan membicarakan langkah-langkahnya kapan bisa kita lakukan dan kita implementasikan yang punya HP yang beredar yang IMEI tidak ada tidak bisa digunakan," kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.

IMEI (International Mobile Equipment Identity) seperti kita ketahui merupakan nomor identifikasi ponsel yang terdiri dari 15 kode digit. Informasi mengenai kode negara, kode assembling, kode manufaktur, dan serial number tercakup dalam IMEI yang terdapat pada setiap ponsel.

Terkait dengan implementasi IMEI untuk memberantas beredarnya ponsel illegal, nantinya akan ada menu yang dikirim via operator masing-masing pengguna yang akan mengaktifkan ponsel baru maupun yang sudah aktif digunakan.

Melalui menu yang disediakan nantinya, pengguna diharuskan untuk memasukkan nomor IMEI yang tertera di dalam rangka ponsel seluler. Jika hal itu tidak dilakukan pengguna maka dipastikan ponsel yang dimilikinya tidak bisa digunakan.

"Kalau nomor IMEI ini tidak terdaftar nggak bisa hidup. IMEI itu kayak nomor rangka. Kalau tidak diisi nggak bisa hidup sinyalnya mati, koneksi sudah ada sistem. Sistemnya nanti operator yang menyediakan," kata Bachrul menegaskan.

Kapan usulan pendaftaran IMEI ini akan diberlakukan, untuk saat ini memang belum diketahui. Untuk itu, kita tunggu saja perkembangannya.
Sumber 


Kepada para pengguna produk handphone (ponsel/HP) ilegal harus bersiap-siap gigit jari. Pemerintah menyiapkan kebijakan baru terkait upaya memusnahkan ponsel ilegal di Indonesia.

Strateginya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informasi serta para operator untuk membasmi ponsel ilegal. Ponsel ilegal merupakan produk yang masuk Indonesia secara tak resmi termasuk diselundupkan dan tak memenuhi kaidah-kaidah tata niaga seperti tak mencantumkan buku manual berbahasa Indonesia.

"Kita hari rabu nanti akan ada pertemuan dengan CEO para operator untuk membicarakan kebijakan yang akan mengimplementasikan bagaimana caranya menghidupkan IMEI dan operator. Kita juga akan membicarakan langkah-langkahnya kapan bisa kita lakukan dan kita implementasikan yang punya HP yang beredar yang IMEI tidak ada tidak bisa digunakan," jelas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta (28/6/2013).

IMEI singkatan dari International Mobile Equipment Identity yang terdiri dari 15 kode digit. IMEI digunakan sebagai nomor identifikasi ponsel. Di dalamnya terdapat informasi mengenai kode negara, kode assembling, kode manufaktur, dan serial number.

Selain dapat diidentifikasi di bagian belakang ponsel, nomor EMEI bisa diketahui dengan menekan kode *#06#. Jika nomor IMEI yang yang didapat berbeda dengan yang terdapat di Equipment Identity Register (EIR) bisa dipastikan ponsel Anda 'asli tapi palsu' atau telah mengaalami modifikasi IMEI. Hal ini termasuk ilegal dan dapat dikenai tindakan hukum

IMEI juga dapat menjadi panduan terutama jika membeli ponsel bekas pakai. Dengan IMEI, konsumen bisa mengetahui 'status' ponsel, dimana dibuat, serta tahun produksinya.

Bachrul memberikan gambaran soal rencana kebijakan baru ini, nantinya akan ada menu yang dikirim via operator masing-masing pengguna yang akan mengaktifkan ponsel baru maupun yang sudah aktif digunakan konsumen.

Menu ini berisikan perintah pengguna agar memasukan nomor. IMEI yang tertera di dalam rangka ponsel seluler. Jika pengguna tidak mengisi menu IMEI maka dipastikan ponsel seluler itu tidak bisa digunakan.

"Kalau nomor IMEI ini tidak terdaftar nggak bisa hidup. IMEI itu kayak nomor rangka. Kalau tidak diisi nggak bisa hidup sinyalnya mati, koneksi sudah ada sistem. Sistemnya nanti operator yang menyediakan," jelasnya.

Mekanisme ini sebelumnya pernah disampaikan oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Realisasi dari usulan ini sangat tergantung dengan kepatuhan dari para operator seluler untuk menjalankannya.
Sumber 

Kamis, 27 Juni 2013


Selesai membaca buku berjudul ‘Tony Fernandes: Membawa AirAsia Menjadi Penerbangan Hemat Biaya Terbesar di Asia’ (cetak ulang cover baru dari buku sebelumnya berjudul ‘The AirAsia Story’), ada beberapa hal yang ingin saya ketahui lebih lanjut mengenai strategi bisnis AirAsia, sejak perjalanan awal untuk memperkenalkan konsep penerbangan murah (Low Cost Carrier/LCC) hingga menjadi maskapai (airline) LCC tersukses di kawasan Asia sekarang ini. Dengan mengusung tagline “Now Everyone Can Fly”, AirAsia berhasil menjalankan strategi bisnisnya sehingga siapapun dapat terbang tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Strategi bisnis AirAsia tersebut akan saya telaah berdasarkan sudut pandang Service Science, sebuah bidang studi multidisiplin yang saya pelajari pada saat melanjutkan studi Master di Karlstad University, Swedia. Service Science mengkombinasikan ilmu-ilmu sosial dan teknologi dalam sebuah pelayanan atau jasa kepada konsumen.
Penerbangan Berbiaya Murah
Maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier) merupakan sebuah maskapai penerbangan (airline) yang memberikan tarif rendah dengan cara menghapus beberapa layanan yang diterima penumpang pada umumnya dalam maskapai penerbangan lain. Konsep ini diperkenalkan oleh Sven Groß dan Alexander Schröder (2007) dalam bukunya “Handbook of Low Cost Airlines”. Sebuah maskapai penerbangan termasuk ke dalam maskapai penerbangan berbiaya murah apabila memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
1.    Hanya memberikan satu kelas layanan penerbangan untuk penumpang, yaitu kelas ekonomi
2.    Hanya memiliki satu tipe pesawat yang digunakan untuk mengurangi biaya pelatihan dan biaya pengoperasian
3.    Standar pemeliharaan pada pesawat adalah standar minimal
4.    Tidak memberikan sistem pemesanan tempat duduk dan memungkinkan pemesanan lebih awal yang boleh memilih tempat duduk
5.    Biaya penerbangan yang rendah dikarenakan biaya landasan di Bandara yang murah
6.    Memiliki frekuensi penerbangan yang tinggi untuk memaksimalkan utilisasi pesawat dalam satu harinya
7.    Rute yang sederhana (biasanya point to point) dikarenakan tidak terlalu banyak Bandara yang digunakan untuk transit
8.    Menekankan penjualan dengan menggunakan tiket secara langsung (tidak dijual melalui travel agent) dan lebih mengutamakan melalui call center dan internet untuk menekan biaya tiket
9.    Lebih mengutamakan pada sistem tiket elektronik dan tidak menggunakan tiket konvensional
10.    Awak pesawat bekerja ganda dan tanpa memberlakukan penanganan melalui ground handling sehingga dapat menghemat biaya tenaga kerja
11.    Tidak menyediakan fasilitas makanan minuman atau snack dalam setiap penerbangan
12.    Menerapkan pola tarif yang sangat sederhana pada satu tarif atau tarif sub kelas dengan harga mulai dari tarif promo/diskon
Perkembangan AirAsia
AirAsia pada awalnya adalah armada nasional, didirikan oleh DRB-Hicom Bhd pada akhir 1996. Armada itu lahir sejalan dengan rencana ekspansi yang sangat ambisius, tetapi rencana tersebut tertunda setelah pemilik awal DRB-Hicom, Tan Sri Yahya Ahmad, meninggal pada kecelakaan helicopter pada bulan Maret 1997. Kondisi saat itu adalah terjadi krisis di tubuh manajemen dan juga terjadi kerugian yang sangat besar akibat krisis ekonomi yang melanda Asia, khususnya Malaysia pada tahun tersebut. Akhirnya DRB-Hicom mencari pemilik baru untuk terus melanggengkan bisnis yang membawa prospek tersebut. Muncullah Tony Fernandes untuk membeli perusahaan itu.
Tony Fernandes adalah orang yang terkenal di industri rekaman musik di Malaysia. Saat itu, dia menjabat sebagai Wakil Presiden Times Warner Music South-East Asia. Tanggal 8 Desember 2001, melalui perusahaan yang dia dan investornya dirikan, Tune Air, Toni Fernandes mengambil alih Air Asia dari DRB-Hicom sebesar 1 Ringgit Malaysia (saat itu Rp. 2.500,-), bersama 2 pesawat Boeing 737-300, jaringan rute kecil dan mempunyai utang hampir Rp. 100 milyar. Keputusan ini mengundang banyak pihak pesimis, dan mengatakan bahwa Tony Fernandes benar-benar gila. Salah satu alasannya karena saat itu potensi pasar sangat kecil dan saat itu karirnya di musik sangat menonjol. Namun Tony Fernandes memandang bahwa keputusannya adalah paling tepat karena peluang bisnisnya bertumbuh sangat besar. Berbekal semangat dan keyakinan yang dijalankan, Tony Fernandes perlahan-lahan dapat mengubah perusahaan tersebut dan mulai menghasilkan keuntungan di tahun 2002. Pemasukan AirAsia pada bulan Desember 2002 mencapai Rp. 285,5 milyar, keuntungan Rp. 48,5 milyar, penumpang yang diangkut mencapai 1,1 juta orang dan neraca perusahaan stabil.
AirAsia terus melakukan ekspansi. Setelah menjadikan Bandara Internasional Kuala Lumpur (Kuala Lumpur International Airport/KLIA) sebagai pusat operasional (hub), pada tahun 2003 AirAsia membuka hub kedua di Bandara Senai, Johor Bahru, yang letaknya berdekatan dengan Bandara Changi di Singapore. Tak hanya sampai disitu, ekspansi AirAsia selanjutnya adalah membuka rute penerbangan internasional ke Thailand dan kemudian didirikanlah airline bernama Thai AirAsia, hasil kerjasama bisnis (joint venture) dengan Shin Corporation. Thai AirAsia terbang dari Bandara Don Mueang Bangkok ke Kuala Lumpur pada penerbangan pertamanya dan disusul penerbangan ke Singapore dari Bangkok. Selama lima bulan sampai dengan 30 Juni 2004, Thai AirAsia telah mengangkut sekitar 380.400 penumpang, 86,7 persen adalah penumpang dengan rute dalam wilayah Thailand dan 13,3 persen adalah penumpang dari dan ke Singapore. Pada tahun 2006, Thai AirAsia memindahkan pusat operasionalnya ke Bandara Suvarnabhumi di Bangkok.
Ekspansi selanjutnya dilakukan oleh AirAsia dengan membuka cabangnya di Indonesia yang bernama Indonesia AirAsia. Alasannya Indonesia merupakan pangsa pasar yang sangat luar biasa dan AirAsia memiliki peminat yang sangat banyak di Indonesia. Pada tahun 2004, sebuah perusahaan penerbangan Indonesia bernama AWAIR diambil alih oleh AirAsia dengan 40 persen sahamnya. AWAIR sendiri didirikan pada September 1999 dan karena terbebani utang akhirnya berhenti beroperasi pada Maret 2002. Tony Fernandes mengambil alih AWAIR hanya sebesar USD 2. Mulai 1 Desember 2005, AWAIR berganti nama menjadi Indonesia AirAsia dan memperoleh kesempatan untuk memanfaatkan pasar penerbangan di Indonesia dengan populasi penduduk lebih dari 200 juta orang.
AirAsia semakin melebarkan sayapnya dengan membuka penerbangan ke Makau yang dimulai pada Juni 2004, kemudian penerbangan ke daratan China (Xiamen) dan Philippine (Manila) pada April 2005. Penerbangan ke Vietnam dan Kamboja juga pada tahun 2005 dan ke Brunei dan Myanmar pada tahun 2006, kesemuanya dioperasikan oleh Thai AirAsia.
Pada tahun 2007, AirAsia mendirikan AirAsia X sebagai airline LCC (budget airline) yang mengoperasikan penerbangan jarak jauh (long-haul) dengan tujuan dari Malaysia ke beberapa tujuan Asia, Oceania dan Eropa. AirAsia X yang sebelumnya dikenal sebagai FlyAsianXpress Sdn. Bhd mulai beroperasi pada tanggal 2 November 2007 dengan penerbangan dari KLIA Malaysia menuju Bandara Gold Coast di Australia. Tipe pesawat yang digunakan oleh AirAsia X adalah pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330-200, A330-300 dan A340-300.
Berturut-turut setelah itu ekspansi AirAsia dilanjutkan dengan mendirikan AirAsia Philippines pada bulan Desember 2010 dan mulai beroperasi pada bulan September 2011 dengan hub di Bandara Diosdado Macapagal, Clark. Selanjutnya yang terakhir adalah pendirian AirAsia Japan pada Agustus 2011 dengan kerjasama bisnis bersama All Nippon Airways, yang direncanakan akan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2012 ini dengan menjadikan Bandara Narita, Tokyo sebagai hub.
AirAsia sebagai Low Cost Carrier (LCC)
Low Cost Carrier (LCC) membidik pasar yang sangat besar yang menyukai harga tiket semurah-murahnya. Dulunya industri penerbangan hanya dapat dinikmati oleh orang-orang yang memiliki kemampuan keuangan atau dapat dikatakan bahwa industri penerbangan hanya diperuntukkan bagi kalangan menengah keatas. Namun seiring dengan munculnya LCC, sebagian besar pasar kalangan menengah kebawah telah berhasil dibidik, meskipun tidak jarang kalangan menengah ke atas juga memanfaatkan penerbangan seperti ini.
Karakteristik bisnis AirAsia mengikuti bisnis LCC pada umumnya. Beberapa karakteristik tersebut akan saya deskripsikan disini. Pertama, AirAsia menggunakan satu tipe pesawat yang hampir serupa untuk setiap penerbangannya. Seluruh penerbangan AirAsia di Indonesia, Thailand dan Philippine diklaim hanya akan menggunakan satu tipe pesawat yaitu jenis Airbus A320. Dengan cara ini AirAsia pada umumnya dapat menghemat biaya untuk suku cadang, perawatan, dan pelatihan awak pesawat.
Karakteristik kedua adalah bahwa AirAsia melihat peluang bahwa penumpang pesawat terbang tidak membutuhkan makan dalam penerbangan jarak dekat yang rata-rata hanya berdurasi selama 1 – 3 jam saja. Dengan cara ini AirAsia mampu mengurangi biaya lain yang dapat ditimbulkan untuk penyediaan konsumsi penumpang. Rute penerbangan AirAsia pun hanya merupakan rute penerbanganpoint to point dan tanpa transit. Sebagai contoh Indonesia AirAsia yang mengoperasikan rute domestik point to point yaitu Jakarta – Semarang pp, Denpasar – Bandung pp dan Medan – Surabaya pp.
Untuk layanan kepada penggunanya, AirAsia menggunakan layanan kabin tunggal yaitu hanya layanan kelas ekonomi, dimana tidak ada kelas non-ekonomi (bisnis) yang ditawarkan. Hal ini disebabkan karena AirAsia fokus pada biaya rendah dan penggunanya yang relatif sensitif terhadap harga. Awak penerbangan AirAsia bekerja ganda dan tanpa memberlakukan penanganan melalui ground handlingsehingga dapat menghemat biaya tenaga kerja di darat. Apabila Anda pernah terbang dengan AirAsia maka Anda akan menyaksikan adegan dimana sesaat sebelum pesawat mendarat, para Pramugari bekerja sendiri memunguti sampah seperti botol minuman, plastik, kertas tisu dan kotak karton yang ada di dalam pesawat. Inilah karakeristik lain dari bisnis AirAsia.
Service Science
Interaksi kita dengan berbagai sistem layanan (service system) sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari. Kepuasan kita terhadap hasil interaksi jasa/layanan tidak lagi hanya berorientasi pada produk layanan yang dihasilkan oleh sistem, tetapi yang lebih penting adalah tanggapan terhadap kualitas layanan yang diterima.
Service science adalah disiplin ilmu baru yang menjadi penting dan makin berkembang sehingga suatu interaksi dapat menghasilkan nilai (value) yang lebih baik. Service Science dikembangkan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang jasa/layanan (baik formal maupun informal), dalam terminologi entitas, interaksi, dan nilai yang dihasilkan.
Dalam silabus Service Science, tujuan mempelajari ilmu tersebut diantaranya adalah untuk:
a.    Menganalisis bagaimana nilai-nilai bagi konsumen/pelanggan dapat dikembangkan dalam produksi jasa/layanan dan pemasaran
b.    Memahami seberapa kuat hubungan pelanggan tersebut dibangun dan dikelola
c.    Menganalisis bagaimana layanan baru dapat dikembangkan dan diperkenalkan di pasar
d.    Memahami peran manajemen sumber daya manusia dalam produksi jasa/layanan
Ada 4 (empat) disiplin ilmu yang merupakan penjabaran dari Service Sciencetersebut, yaitu Value Creation through ServiceService InnovationService Simulation dan Human Resource and Development.
Dalam tulisan ini, saya hanya akan melihat strategi bisnis AirAsia dari gabungan perspektif Value Creation through Service dan Service Innovation, yaitu layanan yang diciptakan oleh AirAsia kepada pelanggannya akan menghasilkan nilai yang lebih ketika layanan tersebut dengan didukung oleh inovasi-inovasi kreatif akan digunakan secara terus menerus dan berulang kali oleh pelanggan, sehingga tujuan dari layanan tersebut dapat diterima dengan baik.
Service Science dalam Strategi Bisnis AirAsia
Service (layanan) itu tidak dapat diukur namun dapat dirasakan oleh konsumen/pelanggan. Setiap pelanggan yang membeli sebuah produk selalu berpikir tidak hanya membeli produk tersebut namun juga membeli layanan yang menyertai produk tersebut. Jika pelanggan puas dengan layanan yang disediakan, maka ia akan kembali membeli produk. Setelah beberapa pelanggan membeli produk tersebut, layanan yang menyertai produk ini akan menjadi suatu keharusan yang  menyertai barang yang dibeli. Hal inilah yang menjadikan layanan di sini tidak dapat dipisahkan dari produk yang dibeli.
Pada masa sekarang ini kemajuan teknologi sangatlah pesat, perkembangannya kian hari kian meningkat dan persaingan pun kian ketat pula. Kemajuan teknologi pastinya juga bersentuhan dengan sistem komputerisasi. Dengan komputerisasi tersebut akan didesain berbagai sistem dan aplikasi yang canggih yang berguna untuk menciptakan keunggulan bisnis di suatu industri yang dapat dilakukan dengan bantuan internet. Sebagai contoh adalah belanja online, membayar tagihan, transaksi saham dan perbankan online yang kesemuanya dapat diakses dan dilakukan di tempat dimana kita berada. Cara ini diciptakan secara umum untuk mengatasi perkembangan kompleksitas dari kehidupan kita. Semuanya dilakukan sendiri oleh manusia yang sekaligus bertindak sebagai pembayar, pembeli dan pengguna. Self-service technology atau teknologi layanan mandiri memungkinkan pelanggan untuk memproduksi dan melakukan layanan secara mandiri, tanpa ada interaksi langsung dengan karyawan perusahaan. Pelanggan dapat memilih dan menentukan sendiri produk apa yang mereka inginkan.
Layanan mandiri telah menciptakan perilaku/kebiasaan baru dan pola kompetisi baru dalam kehidupan konsumen/pelanggan. Dengan sistem online maka pelanggan akan dimanjakan dengan kemudahan-kemudahan, semisal tidak perlu repot antri saat membayar dan pelanggan akan menikmati kebebasan dalam menciptakan nilai yang mereka inginkan. Sistem online juga menciptakan kebiasaan baru. Intinya adalah melalui sistem online, orang tidak perlu datang ke toko untuk membeli makanan dan penjual tidak perlu memiliki toko untuk menjual makanan. Cukup transaksi melalui internet maka barang yang dipesan akan segera dimiliki pelanggan. Internet juga menciptakan pola persaingan. Intinya adalah bahwa dengan kemudahan mencari berbagai penyedia sehingga pelanggan dapat dengan mudah membandingkan produk yang paling diinginkan oleh ketentuan-ketentuan standar. Hal ini mendorong penyedia layanan untuk menjual barang dengan menyediakan pelayanan yang lebih baik untuk menarik pembeli.
Teknologi layanan mandiri akan senantiasa berkembang mengikuti siklus dari perilaku dan pola kompetisi yang pada dasarnya ada andil dari pelanggan yang menciptakannya. Untuk mengejar perkembangan teknologi tersebut maka pelanggan harus mempunyai keterampilan yang memadai untuk dapat terus menggunakan teknologi tersebut. Dalam kata lain, perusahaan menyediakan layanan yang lebih baik dan pelanggan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memaksimalkan teknologi yang ada. Pada saat itu, baik dari pelanggan dan perusahaan akan sama-sama menciptakan nilai. Apabila nilai yang dirasakan oleh pelanggan adalah merupakan kepuasan dari layanan tersebut, maka pelanggan akan mengulangi untuk menggunakan layanan yang sama. Ini akan terjadi berkali-kali. Tetapi sebaliknya jika pada satu waktu pelanggan kecewa, ada kemungkinan mereka akan mencoba untuk melihat kemungkinan layanan dari kompetitor/pesaing untuk memenuhi kepuasan mereka. Jika ini terjadi maka pelanggan dapat beralih ke pesaing.
Pelanggan yang berkali-kali akan menggunakan layanan yang sama dari penyedia, akan menciptakan loyalitas pada layanan tersebut. Apabila loyalitas pelanggan semakin meningkat pada layanan yang disediakan maka layanan itulah yang memang paling diinginkan oleh pelanggan. Untuk memelihara loyalitas pelanggan, penyedia layanan dituntut untuk senantiasa memperhatikan keinginan pelanggan yang sifatnya selalu berubah menuju keadaan yang makin menyamankan dan memuaskan dirinya. Untuk itulah inovasi layanan harus terus dikembangkan untuk meningkatkan nilai yang diinginkan untuk dicapai.
Kreasi baru melalui kemajuan teknologi diciptakan sebagai bentuk penawaran bagi pelanggan dalam memenuhi nilai yang diinginkan, seperti bentuk kemudahan layanan dan kenyamanan dalam menggunakan layanan tersebut. Hal tersebut berlaku pada bisnis yang memiliki tingkat persaingan/kompetisi yang sangat ketat, seperti halnya pada bisnis penerbangan. Berbagai maskapai penerbangan menawarkan strategi bisnis penerbangan berbiaya murah (LCC). Kesemuanya menawarkan berbagai pilihan nilai baru terhadap keinginan pelanggan yaitu penumpang penerbangan. Sebagai contoh kemudahan dan kenyamanan pada proses pemesanan tiket, self check-in di kios check-in, memilih sendiri harga tiket berdasarkan jadwal penerbangan hingga memilih sendiri tempat duduk di pesawat saat melakukan check-in.
AirAsia mampu menjawab permintaan dan keinginan pelanggan yang menginginkan kemudahan dan kenyamanan pada saat menggunakan layanan penerbangan. Dengan layanan yang disediakan, penumpang dapat self-check-in secara onlineuntuk penerbangan mereka, memilih lokasi tempat duduk sendiri dan pada saat itu pula dapat mencetak boarding pass mereka sendiri. Artinya mereka tidak perlu repot untuk datang lebih awal di Bandara untuk melakukan check-in di konter.
Semua inovasi layanan seperti yang saya sebutkan di atas mengandung pemahaman bahwa AirAsia semaksimal mungkin mencoba untuk menggiring pelanggannya untuk terlibat dalam penciptaan nilai dari layanan yang disediakan. Semua layanan tersebut dilakukan melalui perkembangan teknologi informasi yang pada akhirnya semakin memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan AirAsia.
AirAsia membuka semua channel atau saluran teknologi informasi sebagai akses untuk menikmati nilai dari layanan yang disediakan. Pendekatan AirAsia adalah sangat user-friendly dan menarik bagi pasar yang lebih luas dengan demografi bervariasi. Layanan yang disediakan AirAsia ini melebihi harapan pelanggan tentang definisi dari Low Cost Carrier yang mana identik dengan murah serta pelayanan minimal.
Saluran tradisional pada website airasia.comtelah dikenal luas oleh pelanggan dan penumpang penerbangan yang biasa mencari tiket murah. AirAsia juga telah banyak berinvestasi di media lain seperti Facebook,Twitter dan layanan mobile phone bagi pelanggan. Sebagai contoh, aplikasi iPhone, yang memberikan pengalaman yang mampu dioptimalkan dengan baik oleh pelanggan dan ini telah terbukti sangat populer. Data menyebutkan bahwa layanan AirAsia pada aplikasi iPhone telah menghasilkan 2 juta unduhan, sehingga menjadikannya peringkat pertama pada aplikasi yang terjual di toko iPhone Appsuntuk Malaysia, Thailand dan Indonesia.
AirAsia juga telah menciptakan branding bahwa penerbangan murah mereka telah dikenal luas oleh konsumen. Sebuah inovasi lain dalam teknologi informasi pada layanan Google. Ketika calon penumpang yang ingin mencari (googling) tiket murah, cukup hanya mengetik kata kunci “tiket murah” pada kotak pencarianGoogle, maka hasilnya website airasia.com berada pada posisi teratas sebagai layanan online pencarian tiket murah penerbangan. Semudah itulah AirAsia memberikan promosi dari layanan yang disediakan.
Inovasi yang terakhir yang telah diciptakan oleh AirAsia adalah layanan fly-thru.Fly-thru adalah solusi inovatif AirAsia yang memberikan kemudahan untuk para penumpang yang ingin melakukan penerbangan lanjutan. Dengan layanan fly-thru, para calon penumpang juga akan dapat melakukan pemesanan atau pembelian tiket dengan lebih mudah karena hanya akan mendapatkan satu kode booking dan satu tiket untuk dua destinasi/tujuan sekaligus. Dengan begitu mereka akan dapat menikmati proses check-in yang lebih mudah dan cepat, ditambah lagi dengan adanya fitur self-check-in melalui website (web check-in). Mereka juga akan dapat menghemat biaya untuk aplikasi visa karena dengan layanan fly-thru, mereka akan dapat melakukan perjalanan tanpa perlu visa transit.
Kelebihan atau manfaat utama dari layanan fly-thru adalah bagasi yang akan diproses langsung menuju destinasi akhir, yang berarti para penumpang tidak harus melakukan proses perpindahan bagasi dari destinasi awal menuju destinasi selanjutnya. Hal ini tentunya akan sangat menghemat waktu. Di samping itu, para penumpang juga akan terbebas dari proses immigration clearance.
Dengan inovasi-inovasi dalam layanan AirAsia tersebut akan membuat AirAsia semakin dikenal luas sehingga layak pula AirAsia beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai “Best Low Cost Airline” dari berbagai lembaga atau institusi pada setiap tahunnya sejak tahun 2003 hingga tahun 2012 sekarang ini.
Penjelasan dan beberapa contoh di atas cukup memberikan pemahaman bahwa layanan AirAsia telah mampu mengimplementasikan konsep dan teori mengenaiService Science dan telah pula dijalankan dengan baik sebagai sarana dalam memelihara interaksi antara pelanggan dengan layanan AirAsia tersebut. Selanjutnya akan sama-sama kita tunggu ke depannya, inovasi baru apa lagi yang akan diciptakan AirAsia untuk menjaring konsumen penerbangan dari semua kalangan dan pada akhirnya tetap setia memilih AirAsia sebagai partner mereka dalam melakukan perjalanan penerbangan. Now Everyone Can Fly.
Referensi:
- Tony Fernandes: Membawa AirAsia Menjadi Penerbangan Hemat Biaya Terbesar di Asia, Sen Ze & Jayne Ng (2011) – koleksi pribadi
- The AirAsia Story, Sen Ze & Jayne Ng (2007) – koleksi pribadi
- Handook of Low Cost Airlines, Sven Groß dan Alexander Schröder (2007) – diakses melalui books.google.co.id
Sumber foto:
GBU
Belum lepas dari ingatan kita saat maskapai penerbangan Mandala Airlines memutuskan untuk menghentikan sementara operasional penerbangannya pada 13 Januari 2011. Langkah ini sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.
Padahal, Mandala yang dulunya dimiliki oleh kesatuan militer (Kostrad), pada era 1990 dikenal sebagai maskapai Indonesia terbaik dan memimpin pasar di industri penerbangan. Namun kemudian Mandala kalah bersaing.
Setahun kemudian, Mandala kembali dengan pemilik baru yakni Grup Saratoga yang menggandeng maskapai Tiger Airways. Nama Sandiaga Uno muncul sebagai salah satu pemilik baru Mandala Airlines. Mandala pun kembali take off dan mengudara. Mandala kembali ke persaingan bisnis maskapai penerbangan yang semakin ketat.
Terutama setelah kemunculan maskapai penerbangan yang mengambil posisi sebagai maskapai penerbangan tarif murah (low cost carrier).
"Kami ingin menjadi maskapai penerbangan terkemuka seiring dengan ketatnya pasar penerbangan tarif terjangkau," ujar Direktur Komersial Mandala Airlines Brata Rafly di Great Indonesia (GI) Cafe Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (14/3).
Di awal come back-nya, Mandala hanya mengoperasikan lima unit pesawat baru. Mandala dinyatakan masih akan menembak pasar penerbangan murah seperti segmen pasar Mandala sebelumnya.
Untuk bersaing dengan maskapai penerbangan saat ini tentu tidak mudah. Dibutuhkan berbagai strategi dan aksi ekspansi perusahaan. Berikut rekaman aksi ekspansi yang dilakukan Mandala Airlines untuk kembali di kancah persaingan bisnis maskapai penerbangan.
trimakasih 
GBU

materi ISBD

“Melaksanakan  UUD 1945 secara konsisten diseluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan sikap hidup dan implementasi pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia guna tercapainya cita-cita proklamasi kemerdekaan RI 17 agustus 1945”



Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa INDONESIA Guna Tercapainya cita-cita Proklamasi.
Mempelajari Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah kewajiban moral seluruh warga negara Indonesia. Pancasila yang benar dan sah (otentik) adalah yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Hal itu ditegaskan melalui Instruksi Presiden RI No.12 Tahun 1968, tanggal 13 April 1968. Penegasan tersebut diperlukan untuk menghindari tata urutan atau rumusan sistematik yang berbeda, yang dapat menimbulkan kerancuan pendapat dalam memberikan isi Pancasila yang benar dan sesungguhnya.

Dalam rangka mempelajari Pancasila, Laboratorium Pancasila IKIP Malang (1986:9-14) menyarankan dua pendekatan yang semestinya dilakukan untuk memperoleh pemahaman secara utuh dan menyeluruh mengenai Pancasila. Pendekatan tersebut adalah pendekatan yuridis-konstitusional dan pendekatan komprehensif.

Pendekatan yuridis-konstitusional diperlukan guna meningkatkan kesadaran akan peranan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dan karenanya mengikat seluruh bangsa dan negara Indonesia untuk melaksanakannya. Pelaksanaan Pancasila mengandaikan tumbuh dan berkembangnya pengertian, penghayatan dan pengamalannya dalam keseharian hidup kita secara individual maupun sosial selaku warga negara Indonesia.

Pendekatan komprehensif diperlukan untuk memahami aneka fungsi dan kedudukan Pancasila yang didasarkan pada nilai historis dan yuridis-konstitusional Pancasila: sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Telaah tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa selain merupakan philosphische grondslaag (Bld), dasar filsafat negara Republik Indonesia, Pancasila pun merupakan satu kesatuan sistem filsafat bangsa atau pandangan hidup bangsa (Ing: way of life; Jer: weltanschauung). Maka tinjauan historis dan filosofis juga dipilih untuk memperoleh pemahaman yang mengarah pada hakikat nilai-nilai budaya bangsa yang dikandung Pancasila sebagai suatu sistem filsafat. Pancasila adalah keniscayaan sejarah yang dinamis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kendati demikian, tinjauan filosofis tidak hendak mengabaikan sumbangan budi-nurani terhadap aspek-aspek religius dalam Pancasila (Lapasila, 1986:13-14): "Dengan tercantumnya Ketuhanan yang mahaesa sebagai sila pertama dalam Pancasila, Pancasila sebenarnya telah membentuk dirinya sendiri sebagai suatu ruang lingkup filsafat dan religi. Karena hanya sistem filsafat dan religi yang mempunyai ruang lingkup pembahasan tentang Ketuhanan yang mahaesa. Dengan demikian secara 'inheren' Pancasila mengandung watak filosofis dan aspek-aspek religius, sehingga pendekatan filosofis dan religius adalah konsekuensi dari essensia Pancasila sendiri yang mengandung unsur filsafat dan aspek religius. Karenanya, cara pembahasan yang terbatas pada bidang ilmiah semata-mata belum relevan dengan Pancasila."

Tinjauan historis
Pembahasan historis Pancasila dibatasi pada tinjauan terhadap perkembangan rumusan Pancasila sejak tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan keluarnya Instruksi Presiden RI No.12 Tahun 1968. Pembatasan ini didasarkan pada dua pengandaian, yakni:
1) Telaah tentang dasar negara Indonesia merdeka baru dimulai pada tanggal 29 Mei 1945, saat dilaksanakan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI);
2) Sesudah Instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 tersebut, kerancuan pendapat tentang rumusan Pancasila dapat dianggap tidak ada lagi.
Permasalahan Pancasila yang masih terasa mengganjal adalah tentang penghayatan dan pengamalannya saja. Hal ini tampaknya belum terselesaikan oleh berbagai peraturan operasional tentangnya. Dalam hal ini, pencabutan Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 (Ekaprasetia Pancakarsa) tampaknya juga belum diikuti upaya penghayatan dan pengamalan Pancasila secara lebih 'alamiah'. Tentu kita menyadari juga bahwa upaya pelestarian dan pewarisan Pancasila tidak serta merta mengikuti Hukum Mendel.
Tinjauan historis Pancasila dalam kurun waktu tersebut kiranya cukup untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang proses dan dinamika Pancasila hingga menjadi Pancasila otentik. Hal itu perlu dilakukan mengingat bahwa dalam membahas Pancasila, kita terikat pada rumusan Pancasila yang otentik dan pola hubungan sila-silanya yang selalu merupakan satu kebulatan yang utuh.





Sidang BPUPKI – 29 Mei 1945 dan 1 Juni 1945
Dalam sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan telaah pertama tentang dasar negara Indonesia merdeka sebagai berikut: 1) Peri Kebangsaan; 2) Peri Kemanusiaan; 3) Peri Ketuhanan; 4) Peri Kerakyatan; 5) Kesejahteraan Rakyat. Ketika itu ia tidak memberikan nama terhadap lima (5) azas yang diusulkannya sebagai dasar negara.
Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang yang sama, Ir. Soekarno juga mengusulkan lima (5) dasar negara sebagai berikut: 1) Kebangsaan Indonesia; 2) Internasionalisme; 3) Mufakat atau Demokrasi; 4) Kesejahteraan Sosial; 5) Ketuhanan Yang Berkebudayaan. Dan dalam pidato yang disambut gegap gempita itu, ia mengatakan: "… saja namakan ini dengan petundjuk seorang teman kita – ahli bahasa, namanja ialah Pantja Sila …" (Anjar Any, 1982:26).

Piagam Jakarta 22 Juni 1945
Rumusan lima dasar negara (Pancasila) tersebut kemudian dikembangkan oleh "Panitia 9" yang lazim disebut demikian karena beranggotakan sembilan orang tokoh nasional, yakni para wakil dari golongan Islam dan Nasionalisme. Mereka adalah: Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Mr. A.A. Maramis, Abikusno Tjokrosoejoso, Abdulkahar Muzakir, H.A. Salim, Mr. Achmad Subardjo, K.H. Wachid Hasjim, Mr. Muhammad Yamin. Rumusan sistematis dasar negara oleh "Panitia 9" itu tercantum dalam suatu naskah Mukadimah yang kemudian dikenal sebagai "Piagam Jakarta", yaitu: 1) Ke-Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemelukknya; 2) Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab; 3) Persatuan Indonesia; 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; 5) Mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam sidang BPUPKI tanggal 14 Juli 1945, "Piagam Jakarta" diterima sebagai rancangan Mukadimah hukum dasar (konstitusi) Negara Republik Indonesia. Rancangan tersebut – khususnya sistematika dasar negara (Pancasila) – pada tanggal 18 Agustus disempurnakan dan disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menjadi: 1) Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab; 3) Persatuan Indonesia; 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan; 5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; sebagaimana tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945.

Konstitusi RIS (1949) dan UUD Sementara (1950)
Dalam kedua konstitusi yang pernah menggantikan UUD 1945 tersebut, Pancasila dirumuskan secara 'lebih singkat' menjadi: 1) Pengakuan Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Perikemanusiaan; 3) Kebangsaan; 4) Kerakyatan; 5) Keadilan sosial.
Sementara itu di kalangan masyarakat pun terjadi kecenderungan menyingkat rumusan Pancasila dengan alasan praktis/ pragmatis atau untuk lebih mengingatnya dengan variasi sebagai berikut: 1) Ketuhanan; 2) Kemanusiaan; 3) Kebangsaan; 4) Kerakyatan atau Kedaulatan Rakyat; 5) Keadilan sosial. Keanekaragaman rumusan dan atau sistematika Pancasila itu bahkan tetap berlangsung sesudah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang secara implisit tentu mengandung pula pengertian bahwa rumusan Pancasila harus sesuai dengan yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.


Instruksi Presiden RI No.12 Tahun 1968

Rumusan yang beraneka ragam itu selain membuktikan bahwa jiwa Pancasila tetap terkandung dalam setiap konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia, juga memungkinkan terjadinya penafsiran individual yang membahayakan kelestariannya sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Menyadari bahaya tersebut, pada tanggal 13 April 1968, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden RI No.12 Tahun 1968 yang menyeragamkan tata urutan Pancasila seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

perawatan pesawat

Perawatan Pesawat

Setiap pesawat udara selama beroperasi pasti mempunyai jadwal untuk perawatan. Perawatan ini harus dilakukan karena setiap komponen mempunyai batas usia tertentu sehingga komponen tersebut harus diganti. Selain itu, komponen juga harus diperbaiki bila ditemukan telah mengalami kerusakan. Secara garis besar, program perawatan dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu perawatan preventif dan korektif. Perawatan preventif adalah perawatan yang mencegah terjadinya kegagalan komponen sebelum komponen tersebut rusak. Sedangkan perawatan korektif adalah perawatan yang memperbaiki komponen yang rusak agar kembali ke kondisi awal.
Perawatan preventif dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
• Perawatan periodik atau hard time, merupakan perawatan yang dilakukan berdasarkan batas waktu dari umur maksimum suatu komponen pesawat. Dengan kata lain, perawatan ini merupakan perawatan pencegahan dengan cara mengganti komponen pesawat meskipun komponen tersebut belum mengalami kerusakan.
• Perawatan on-condition, merupakan perawatan yang memerlukan inspeksi untuk menentukan kondisi suatu komponen pesawat. Setelah itu ditentukan tindakan selanjutnya berdasarkan hasil inspeksi tersebut. Bila ada gejala kerusakan, komponen tersebut dapat diganti bila alasan-alasan teknik dan ekonominya memenuhi.
Perawatan korektif dikenal pula dengan nama condition monitoring yaitu perawatan yang dilakukan setelah ditemukan kerusakan pada suatu komponen, dengan cara memperbaiki komponen tersebut. Bila cara perbaikan tidak dapat dilakukan dengan alasan teknik maupun ekonomi, maka harus dilakukan penggantian.
Interval Perawatan Pesawat
Perawatan pesawat biasanya dikelompokkan berdasarkan interval yang sepadan dalam paket-paket kerja atau disebut dengan clustering. Hal ini dilakukan agar tugas perawatan lebih mudah, efektif dan efisien. Interval yang dijadikan pedoman untuk melaksanakan paket-paket tersebut adalah sebagai berikut:
 Flight Hours
Merupakan interval inspeksi yang didasarkan pada jumlah jam operasional suatu pesawat terbang.
 Flight Cycle
Merupakan interval inspeksi yang didasarkan pada jumlah takeoff-landing yang dilakukan suatu pesawat terbang. Satu kali takeoff-landing dihitung satu cycle.
 Calendar Time
Merupakan interval inspeksi yang dilakukan sesuai dengan jadwal tertentu.
Dari jumlah tugas perawatan atau inspeksi yang dilaksanakan, maintenance dapat dibagi dalam minor maintenance seperti transit check, before departure check, daily check, weekly check dan heavy maintenance seperti A-Check, B-Check , C-Check dan D-Check.
Minor maintenance:
 Transit Check
Inspeksi ini harus dilaksanakan setiap kali setelah melakukan penerbangan saat transit di station mana pun. Operator biasanya memeriksa pesawat untuk memastikan bahwa pada pesawat tidak terdapat satu pun kerusakan struktur, semua sistem berfungsi dengan sebagaimana mestinya, dan servis yang diharuskan telah dilakukan.
 Before Departure Check
Inspeksi ini harus dilakukan sedekat mungkin sebelum tiap kali pesawat berangkat beroperasi, maksimal dua jam sebelumnya.
 Daily Check (Overnight Check)
Pemeriksaan ini harus dilakukan satu kali dalam jangka waktu 24 jam setelah daily check sebelumnya dilakukan. Setiap hari pesawat telah diprediksi akan ground stop minimal selama empat jam. Inspeksi ini mencakup pemeriksaan komponen, pemeriksaan keliling pesawat secara visual untuk mendeteksi ada atau tidaknya ketidaksesuaian, melakukan pengamanan lebih lanjut, dan pemeriksaan sistem operasional.
 Weekly Check
Pemeriksaan ini harus telah dilakukan dalam tujuh hari penanggalan. Termasuk dalam inspeksi ini adalah before departure check.
Aircraft maintenance checks adalah periode pemeriksaan yang harus dilakukan pada pesawat setelah penggunaan pesawat untuk jangka waktu tertentu, digunakan sebagai parameter interval untuk heavy maintenance yang meliputi A-Check, B-Check, C-Check, dan D-Check.
A Check — Dilakukan kira-kira setiap satu bulan. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan hingga 10 jam. Pemeriksaan ini bervariasi, bergantung pada tipe pesawat, jumlah siklus (takeoff dan landing dianggap sebagai siklus pesawat, atau jam terbang sejak pemeriksaan terakhir. Perawatan pesawat jenis ini hanya melakukan pemeriksaan pada pesawat terbang untuk memastikan kelaikan mesin, sistem-sistem, komponen-komponen, dan struktur pesawat untuk beroperasi. Untuk Boeing 737 Classic A-check dilakukan setelah 300 jam terbang, Airbus A340 setelah 450 jam terbang, Boeing 747-200 setelah 650 jam.
B Check —Bergantung pada masing-masing jenis pesawat, pemeriksaan berkisar antara 9 hingga 28 jam ground time dan biasanya dilakukan kira-kira setiap lima bulan. Perawatan pesawat dalam skala kecil ini hanya meliputi proses pembersihan, pelumasan, penggantian ban apabila sudah aus, penggantian baterai, dan inspeksi struktur bagian dalam.
C Check — Sebuah pesawat harus melakukan C-Check setelah 15-18 bulan. Bergantung pada tipe pesawat, pemeriksaan ini bisa memakan waktu 10 hari. Perawatan pesawat tipe ini merupakan inspeksi komprehensif termasuk bagian-bagian yang tersembunyi, sehingga kerusakan dan keretakan di bagian dalam dapat ditemukan. Untuk Boeing 737-300 dan 737-500, inspeksi ini dilakukan setiap 4.000 FH. Untuk Boeing 737-400 dilakukan setiap 4.500 FH. Sedangkan untuk Boeing 747-400 dilakukan setiap 6.400 FH dan Airbus A-330-341 dilakukan setiap 21 bulan.
D Check — Inspeksi ini biasa disebut overhaul. Pemeriksaan jenis ini adalah perawatan yang paling detail, untuk pesawat Boeing 737-300, 737-400 dan 737-500, inspeksi ini dilakukan setiap 24.000 FH. Sedangkan untuk Boeing 747-400 dilakukan setiap 28.000 FH dan untuk Airbus A-330-341 dilakukan setiap 6 tahun. Pada pengecekan jenis ini pesawat diinspeksi secara keseluruhan, biasanya memakan waktu 1 bulan.
  10 Komentar |   Perawatan Pesawat |   Permalink
  Ditulis oleh azki
________________________________________
Maintenance dan Kecelakaan Pesawat
Maret 18, 2007
< dikutip dari blog saya yang lain >
Sepertinya kecelakan pesawat tengah menjadi isu terhangat belakangan ini. Bahkan shoutbox saya pun ikut terkena wabahnya. Saya coba menulis sedikit, meski sebenarnya ingin rehat dulu karena sedang musim ujian. Tapi harapannya tulisan ini bisa menjadi sedikit gambaran tentang transportasi udara kita dan perawatan pesawat yang seharusnya dilakukan.
Belakangan ini kecelakan pesawat secara beruntun terjadi. Baik yang menelan korban jiwa maupun tidak. Padahal, sebenarnya pesawat adalah alat transportasi yang paling aman. Artinya, semuanya dilakukan sesuai prosedur. Setiap kondisi juga ada prosedur keselamatannya. Contohnya, pesawat udara dibuat dapat melakukan terbang menanjak (climbing) dengan satu mesin. Jika satu mesin mati saat takeoff, ada prosedur keselamatan: pilot membatalkan takeoff jika pesawat belum mencapai v-one (kecepatan saat mulai rotate) atau takeoff tetap dilanjutkan jika satu mesin mati setelah melewati v-one. Landasan pacu pun harus dibuat 1.5 kali lebih panjang dari ukuran yang dibutuhkan.
Lalu mengapa saat ini transportasi udara kita kerap mengalami musibah? Bukan soal mudah untuk menjawabnya. Tidak hanya soal teknis dan engineering saja, tapi juga menyangkut soal politik, ekonomi, dan bisnis tentu saja. Secara teknis, perawatan pesawat adalah harga mati yang tidak boleh ditawar. Tapi lain hal jika ditinjau dari segi bisnis atau politik.
Secara umum, perawatan pesawat meliputi dua kegiatan: Inspection (pemeriksaan) dan Repair (perbaikan). Subjek perawatan pesawat itu sendiri meliputi perawatan struktur, perawatan interior, perawatan sistem dasar pesawat, perawatan sistem misi, dan perawatan sistem propulsi. Setiap pedoman pelaksanaan perawatan pesawat ini telah tertilis di buku panduan Maintenance Manuals dari setiap jenis pesawat.
Di shoutbox ada yang menanyakan, berapa periode pemeriksaan semua item komponen pesawat? Pada dasarnya, perawatan pesawat dilaksanakan dalam beberapa periode mulai yang paling ringan sampai perawatan besar.
Pemeriksaan Periodik ( Rutin )
Perawatan ini lazim disebut “walk arround check” karena pemeriksaannya dilakukan disekitar pesawat maupun di hangar. Perawatan ini meliputi :
Preflight Check : pemeriksaan sekeliling pesawat sebelum pesawat direlease untuk terbang. Semua persyaratan operasional sistem dan keamanan diperiksa secara rinci dan melalui check list formal dan dokumentasi.
Daily Check : dilaksanakan satu kali sehari dan diutamakan pada sistem tekanan udara kabin serta kualitas oli sistem propulsi.
Overnight Check : Dilaksanakan malam hari didalam hangar, diutamakan pada landing gear dan sistem pengereman serta ada tidaknya FOD ( Foreign Object Damage ).
Transit Check : Dilaksanakan satu kali dalam 50 flight hours untuk memeriksa sistem interior kabin dan penampilan pesawat.
A-Check
Pemeriksaan bagian dalam dan luar pesawat untuk meyakinkan kelayakan terbangnya. Pada periode ini dilaksanakan pada komponen-komponen penting. Inspeksi juga dilakukan pada Aircraft Flight Log (AFL), sistem Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) pada blackbox. Periode A-check adalah 200 jam terbang untuk pesawat kecil dan 550 jam terbang untuk pesawat besar.
B-Check
Dilakukan setiap enam bulan sekali, meliputi kegiatan pembersihan, penambahan librikasi, hidroulik, penggantian baterai dan lampu external.
C-Check
Pemeriksaan komprehensif dengan melepas komponen-komponen utama seperti engine, propeller, landing gear dan sebagainya. Periodenya setiap 2000 jam terbang untuk pesawat kecil dan satu tahun untuk pesawat besar.
D-Check
Pemeriksaan komprehensif pada struktur pesawat untuk medeteksi adanya keretakan dan kelelahan struktur serta kerusakan lainnya. Pemeriksaan ini dilakukan di hangar pesawat dimana struktur utama pesawat seperti wing. empenage, control surface dilepas.
Seperti itulah kira-kira perawatan periodik (termasuk preventif) yang harus dilakukan. Tentu saja masih ada perawaran korektif untuk mengatasi kegagalan memdadak.
Sedikit cerita, akhir pekan kemarin saya jadi panitia temu alumni. Sayangnya saya berada dibagian keamanan jadi tugas dilapangan. Tapi saya sempat masuk ruangan dan menyimak diskusi. Ternyata para alumni-alumni itu antara lain calon orang nomor satu di dirjen perhubungan udara , mantan ketua flight test N250 yang juga menjadi ketua BPPT pertama selain menristek dan hadir pula tokoh paling senior dalam hal investigasi kecelakaan pesawat di Indonesia. Siapa mereka, ah pasti Anda sudah tahu.
Banyak hal yang terungkap disana, yang tidak pernah saya dapat di televisi. Tentang kejayaan IPTN (dulu) meraih sertifikasi internasional yang tak pernah diekspos media dan sebagainya. Soal kecelakaan pesawat, mungkin kita tidak pernah tahu apa penyebab kecelakaan pesawat yang telah terjadi di Indonesia. Tapi bukan berarti penyababnya belum diketahui. Mungkin saja Menteri Perhubungan sudah mendapat laporan. Tapi dia punya pilihan, mengatakan kepada publik dan menbiarkan maskapai bersangkutan bankrut serta wajah reputasi transportasi penerbangan nasional tercoreng atau sebaliknya. Saya tidak tahu.
Akhir kata, saya kutipkan kata-kata Ricard Faynmen (fisikawan yang menjadi investigator kecelakaan Challenger di Colombia): “for a succesful technology, reality must take precedence over public relations, for NATURE cannot be fooled”.