INILAH.COM, Rio de Janeiro – Tuan rumah Brasil akhirnya mampu merengkuh gelar Piala Konfederasi 2013 setelah menang telak 3-0 atas juara dunia 2010 Spanyol dalam laga final Piala Konfederasi 2013 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Senin (1/7/2013) pagi WIB.
Kemenangan ini sekaligus menjadikan gelar keempat Brasil di ajang Piala Konfederasi serta ketiga berturut-turut setelah sebelumnya mampu menjuarainya di tahun 2005 dan 2009.
Berambisi mengukir rekor dengan menjuarai Piala Konfederasi tiga kali bertuturt-turut, Brasil tampil dengan the winning team. Untuk meredam keagresifan pemain-pemain
Spanyo, pelatih Luis Felipe Scolari menerapkan formasi 4-3-3. Menumpuk empat bek, Marcelo, David Luiz, Thiago Silva serta Dani Alves diharapkan mampu mematikan pergerakan-pergerakan ujung tombak La Furia Roja. Di lini tengah Selecao, Scolari masih mempercayakan kepada Luiz Gustavo, Paulinho serta Oscar. Lini serang, Brasil menggunakan tiga penyerang sekaligus yaitu Neymar, Hulk dan Fred.
Di kubu tim matador, meskipun masih dibayangi kelelahan, Del Bosque tetap menurunkan tim yang sama kala Spanyol mengalahkan Italia di babak semifinal. Dengan kuartet pertahanan Arbeloa, Sergio Ramos, Pique serta Jordi Alba. Lapangan tengah La Furia Rojas masih dikawal trio Barcelona Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan Sergio Busquets. Bosque kembali menurunkan Fernando Torres, Juan Mata serta Pedro Rodriguez bersamaan di pertandingan ini.
Jalannya Pertadingan:
Pertandingan final Piala Konfederasi 2013 mempertemukan tuan rumah Brasil dan Spanyol. Tuan rumah Brasil yang tampil didepan 90 ribu pasang mata pendukung yang memadati Stadion Maracana langsung unggul cepat dimenit ke-2. Memanfaatkan kemelut didepan gawang Spanyol setelah menerima umpan dari Hulk. Fred dengan sontekannya berhasil menaklukkan Casillas. Brasil 1-0 Spanyol.
Gol cepat Brasil terbukti ampuh memberikan Shock teraphy bagi tim Matador. Spanyol kehilangan bentuk permainan, pertandingan lebih dikuasai Brasil. Pressing ketat yang dilakukan Selecao menyulitkan pemain Spanyol melakukan penetrasi lebih dalam ke kotak pinalti Brasil.
Sebaliknya, Brasil mengancam gawang Casillas melalui usaha Paulinho dimenit 12, tendangan Chipnya masih bisa diamankan Casillas, amanlah gawang Spanyol.
Memasuki menit 14 pertandingan mulai panas. Spanyol yang semakin tertekan dengan serangan bertubi-tubi Brasil kerap melakukan pelanggaran keras kepada Neymar dan juga Fred.
Brasil kembali mengancam lewat aksi Fred. Menit ke 32, mendapatkan umpan matang Neymar, Fred yang berdiri bebas berhasil melepaskan tendangan keras, saying bola sepakannya berhasil dimentahkan Casillas.
Satu menit berselang, Fred lagi-lagi menebar ancaman. Tandukannya memanfaatkan umpan tendangan sudut masih melebar beberapa centi dari gawang Spanyol.
Peluang terbaik Spanyol didapat di menit 40, Pedro yang lolos dari jebakan offside langsung berhadapan satu lawan satu dengan Julio Cesar, bola sepakan Pedro berhasil melewati Cesar namun berkat kesigapan David Luiz melakukan penyelamatan gemilang bola gagal melewati garis gawang.
Empat menit berselang, tim Samba menggandakan keunggulan lewat aksi brilian Neymar. Bekerjasa dengan Oscar, Neymar yang merangsek sisi kanan pertahanan Spanyol melepaskan sepakan kaki kiri keras ke pojok kanan atas gawang tanpa mampu dijangkau Casillas. 2-0 untuk keunggulan Brasil.
Hingga turun minum, tak ada lagi gol tambahan. Brasil menutup babak pertama dengan skor 2-0.
Babak kedua baru berjalan dua menit, Brasil kembali memperbesar keunggulan. Lagi-lagi melalui aksi Fred. Memanfaatkan umpan diagonal Paulinho dari sisi kanan dan gerak tipu Neymar, Fred melepaskan tendangan yang tidak mampu diantisipasi dengan baik oleh Casillas. Bola sempat tertepis, namun tetap tidak merubah arah bola. Brasil 3-0 Spanyol.
Tertinggal tiga gol, Del Bosque memasukan Jesus Navas menggantikan Juan Mata guna menambah daya serang Spayol. Pergantian ini tak salah, Navas yang beroperasi di sisi kanan kerap menjadi ancaman pertahanan Brasil. Hasilnya, penetrasi Navas berbuah hadiah penalti setelah dirinya diganjal Marcelo di area terlarang menit 53.
Sergio Ramos yang maju sebagai algojo gagal menunaikan tugasnya, sepakannya di menit 54 menyamping tipis dari gawang Brasil. Spanyol gagal memperkecil kekalahan.
Tentu saja kegagalan Ramos mengeksekusi penalti semakin memperberat langkah Spanyol, apalagi Spanyol harus bermain dengan 10 orang sejak menit 66 setelah Gerrard Pique diusir keluar lapangan akibat melanggar Neymar.
Neymar mengancam gawang Casillas melalui eksekusi tendangan bebasnya di menit 70, saying tendangannya melambung tipis di atas mistar.
Spanyol yang hanya sesekali melancarkan serangan mendapat peluang emas melalui aksi Pedro menit 80. Namun kesigapan Cesar di bawah mistar mampu mementahakan tembakan pemain Barcelona itu.
David Villa yang masuk menggantikan Fernando Torres sempat membahayakan gawang Cesar. Mendapatkan umpan silang dari Jesus Navas, Villa melepaskan tendangan melengkung. Namun masih bisa dihalau oleh Julio Cesar.
Disisa waktu yang ada, tak ada lagi gol yang tercipta. Skor 3-0 bertahan hingga laga usai.
Dengan kemenangan ini, Brasil sukses membuat rekor hattrick juara Piala Konfederasi setelah menjuarainya pada 2005 dan 2009 silam.
Susunan Pemain:
Brasil (4-3-3): Julio Cesar; Marcelo, David Luiz, Thiago Silva, Dani Alves; Luiz Gustavo, Paulinho, Oscar; Neymar ,Fred (Jo 80’), Hulk (Jadson 73’). Pelatih: Luis Felipe Scolari.
Spanyol (4-3-3): Iker Casillas; Alvaro Arbeloa (Cesar Azpilicueta 46’), Sergio Ramos , Gerrard Piqu, Jordi Alba; Xavi Hernadez, Sergio Busquets, Andres Iniesta; Pedro Rodriguez, Fernando Torres (David Villa 59’), Juan Mata (Jesus Navas 52’). Pelatih: Vicente del Bosque
sumber:
http://bola.inilah.com/read/detail/2005391/bungkam-spanyol-brasil-juara-piala-konfederasi
The Best Casino | DrMCD
BalasHapusOur casino floor 군포 출장샵 boasts 전주 출장안마 the highest and greatest gaming 아산 출장마사지 floors in the world, and our casino floor boasts over 1,200 slots and video poker. 안산 출장안마 Visit DrMCD today! 제천 출장안마